Rabu, 25 Maret 2015

JENIS TERMOMETER

Jenis-Jenis Termometer

1. Termometer Gas Volume Tetap

Sesuai dengan namanya, termometer ini dibuat berdasarkan pada perubahan tekanan gas karena adanya perubahan temperatur. Volume gas dapat membesar karena kenaikan temperatur yang diikuti oleh penurunan tekanan gas dan dapat mengecil karena penurunan temperatur yang diikuti oleh kenaikan tekanan gas. Jadi, pada termometer gas volume tetap, thermometric property-nya adalah tekanan gas (p) yang diwakili oleh perubahan panjang kolom air raksa (raksa). Ini berarti p = p ( T ). Adapun bentuk skematis termometer gas volume tetap seperti dilukiskan pada gambar 2.7 berikut.


2. Termometer Gas Tekanan Tetap
Termometer gas tekanan tetap dibuat berdasarkan pada perubahan volume gas yang berubah karena adanya perubahan temperatur. Pada proses volume tetap, kenaikan temperatur mengakibatkan tekanan gas naik dan sebaliknya penurunan temperatur akan mengakibatkan tekanan gas menurun. Pada proses tekanan tetap, volume gas akan bertambah jika temperatur gas naik dan sebaliknya volume gas akan mengecil jika temperatur gas turun. Jadi, pada termometer gas tekanan tetap, thermometric property-nya adalah volume gas (V) yang diwakili oleh panjang kolom air raksa. Ini berarti V = V ( T ). 
Dengan cara yang sama seperti di atas, dapat dituliskan persamaan berikut.
T = T1 + {(V – V1) / (V2 – V1)} (T2 – T1) . . . . . (2.9)
Dengan menggunakan persamaan 2.9 dapat ditentukan harga temperatur sembarang T karena volume gas dalam bola B dapat diukur, yaitu V.

3. Termometer Cairan
Termometer cairan dibuat berdasarkan pada perubahan volume cairan karena adanya perubahan temperatur. Namun karena luas penampang kolom cairan A dipandang tetap, maka perubahan volume cairan dapat diwakili oleh perubahan tinggi kolom cairannya. Ini berarti Thermometric Property-nya adalah panjang atau tinggi kolom cairan, sehingga dapat diperoleh L = L ( T ). Adapun skematis termometer cairan seperti gambar 2.9 berikut.


4. Termometer Hambatan Listrik
Termometer hambatan jenis dibuat berdasarkan pada perubahan hambatan jenis suatu penghantar karena adanya perubahan temperatur. Ini berarti Thermometric Property-nya adalah hambatan suatu konduktor, sehingga R = R ( T ). Adapun skematis termometer hambatan listrik seperti gambar 2.10 berikut.


5. Termometer Termokopel
Termometer termokopel dibuat berdasarkan pada: (1) adanya gaya gerak listrik (ggl) Seebeck, (2) adanya ggl Peltier, dan (3) adanya ggl Thomson pada sambungan dua logam yang berbeda jenisnya, serta (4) adanya perubahan temperatur pada sambungan dua logam. Ini berarti termometer termokopel dibuat berdasarkan pada hasil percobaan Seebeck, Peltier, dan Thomson.
Pada tahun 1826 Thomas Johann Seebeck menemukan bahwa ggl dapat ditimbulkan dengan cara-cara termal. Jika logam A disambungkan dengan logam B dan kedua sambungan berbeda temperaturnya, maka akan timbul ggl termal atau ggl Seebeck yang disebabkan karena adanya kerapatan elektron bebas dalam logam yang berbeda temperaturnya.
Apabila dua logam A dan B yang berlainan jenisnya disambungkan dan kedua sambungan itu berbeda temperaturnya, maka elektron-elektronnya berdifusi dari logam A ke logam B atau sebaliknya. Kedua sambungan berfungsi sebagai sumber ggl dan jika ada arus listrik dari logam yang satu ke logam lainnya, maka ada tenaga yang dibebaskan atau diabsorbsikan. Perpindahan tenaga ini berbentuk aliran kalor di antara sambungan dan sekelilingnya. Kalor ini disebut kalor Peltier (Jean C.A. Peltier adalah penemu kalor yang mengalir di antara dua sambungan logam yang berbeda jenisnya dan berlainan temperaturnya dan beliau adalah seorang ahli Ilmu Alam bangsa Perancis).







Related Posts:

  • Diagram Fasa DIAGRAM  FASA Penjelasan dari gambar : Dilihat pada gambar (12.6),  pada tekanan konstan diperlihatkan dengan garis horizontal putus – putus menunjukkan titik leleh dan titik didih se… Read More
  • TIGA CARA PERPINDAHAN KALOR Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor , yaitu kondu… Read More
  • PERUBAHAN FASE PERUBAHAN FASE 1. Compressed Liquid (Cairan Terkompresi) Misalkan anda menempatkan air pada suatu peralatan berbentuk piston silinder pada suhu 20OC dan tekanan 1 atm. Kondisi ini yang disebut dengan istilah compressed l… Read More
  • Mendalami Makna dari HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA KESTIMBANGAN TERMAL – HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA Perasaan melalui sentuhan adalah cara yang paling sederhana untuk membedakan benda benda panas dari benda-benda dingin. Melalui sentuhan maka kita dapat menyusun benda-bend… Read More
  • Persamaan Diferensial Eksak Persamaan Diferensial Eksak • Bila ada fungsi dua variabel F(y,t), diferensial totalnya: dF(y, t) = ( ∂F/∂y ) dy + ( ∂F/∂t ) dt • Pada saat dF(y, t) = 0, (∂F/∂y) dy + ( ∂F/∂t ) dt = 0, Bentuk persamaan diferensial ters… Read More

0 komentar:

Posting Komentar